Dalam surah Al -Jumuah ayat 10 Allah berfirman:

فَاِ ذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَا نْتَشِرُوْا فِى الْاَ رْضِ وَا بْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَا ذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.

Artinya : apabila sholat telah ditunaikan maka bertebaran lah kamu dimuka bumi ini, cari lah karuni Allah dan ingatlah Allah sebanyak -banyaknya,agar kamu beruntung.

Ayat ini mengingatkan dan memerintahkan kepada kita terhadap dua hal yang mesti segera ditunaikan setelah setelah melaksanakan sholat serta jangan menunda-nundanya.

Pertama, mencari Rizki dan karunia Allah.

Bekerja mencari Rezki dan karunia Allah dimungka bumi dengan cara yang halal dan baik merukapan kewajiban seorang muslim. Sebabg mencari Rizki yang halal akan mengantarkan orang semakin dekat kepada Allah. Seperti yang di sebutkan Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani:

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :طَلَبُ الْحَلَا لِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Rasulullah ﷺ bersabda: mencari rezeki yang halal hukumnya wajib atas setiap orang Muslim (HR Thabrani)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa rezeki yang halal itu dapat menjadikan seseorang mustajab doanya. Mengapa? Karena tubuhnya itu bersih atau tidak tercampur dengan barang-barang syubhat, barang haram. Karena sejatinya segala sesuatu yang diperoleh dengan cara haram itu akan menghalangi diri dari cahaya Allah. Akan sulit baginya untuk mau rukuk dan sujud. Sehingga orang tersebut akan semakin jauh meninggalkan Allah, terjerembab dalam keburukan.  rezeki yang halal itu dapat menjadikan seseorang mustajab doanya. Mengapa? karena tubuhnya itu bersih atau tidak tercampur dengan barang-barang syubhat, barang haram. Karena sejatinya segala sesuatu yang diperoleh dengan cara haram itu akan menghalangi diri dari cahaya Allah. Akan sulit baginya untuk mau rukuk dan sujud. Sehingga orang tersebut akan semakin jauh meninggalkan Allah, terjerembab dalam keburukan.

Setiap makhluk yang Allah ciptakan baik manusia, hewan dan tumbuhan sudah ada dan dijamin rizkinya oleh Allah, serta Rezki yang diberikan itu  sangat banyak dan luas. Allah berfirman :

وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ.

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”(QS. Hud 11: Ayat 6)

Meski sudah dijamin Rezki oleh Allah, seorang hamba tidak boleh berprilaku malas, arena Reski itu didapat dengan cara mencarinya, bukan berdiam diri dirumah. Ingatlah Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum tersebutlah yang mengubah nasibnya.

… اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ ..

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.(Qs.Ar-Rad:11)

Kedua, bersyukur dengan Reski yang didapatkan. Artinya setelah sekuat tenaga dengan mengupayakan kemampuan tubuh maupun otak, maka Rizki yang didapat baik banyak maupun sedikit wajib disyukuri. Karena dengan rasa syukur yang dimiliki, Allah akan berjanji menambah Rizki kita.

Jika dua hal ini senantiasa dilakukan, maka Allah berjanji akan memberikan keberuntungan baik ketika hidup didunia maupun diakhirat.

Dalam mencari Rizki dibumi Allah ini, bukanlah semudah membalikan telapak tangan. Artinya ada tantangan dan ujian maupun cobaan yang selalu dihadap, sepeti Dagangan yang tidak laku, ditipu, atau diberhentikan dari pekerjaan oleh atasan. Semua ini pasti dihadapi oleh manusia. Semua itu kadang membuat kita stress, prustasi, depresi dan bahkan ada kebanyakan manusia menghadiri hidup dengan bunuh diri akibat tidak sanggup menghadapi semua hal ini.

Maka terhadap hal ini Allah SWT mengingatkan kita di dalam Al-Qur’an untuk tidak berputus asa terhadap hal demikian dan kembali memohon ampun kepadaNya.

قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 “Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”(QS. Az-Zumar 39: Ayat 53)

Stres maupun prustasi yang berlarut bukan memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang dihadapi, malah bakal menambah beban dalam hidup. Maka kita harus segera bangkit seraya mengintrospeksi diri. Mungkin selama ini kita mempunyai kesalahan yang membuat Allah murka, maka setelah ini kita memohon ampun dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Yakinlah dibalik kesulitan yang dihadapi pasti ada kemudahan dan jalan keluarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,””sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5- 6)

Oleh : Deri Adlis, SHI

Sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2021/12/24/bertebaran-mencari-rizki-dan-jangan-berputus-asa/